­
jurnal

Dingin Imajiner

Di suatu malam, di padang rumput, di 2950 meter di atas permukaan laut. Udara sedang dingin-dinginnya dan langit sedang banyak bintang. Bara api masih sedikit menyala, sisa api unggun dua jam yang lalu. Kopi sudah sedikit dingin. Di dekat situ, lampu yang sedari tadi menyala di tenda-tenda sebelah mulai meredup, seiring juga dengan tawa-tawa mereka yang mulai menghilang. Tapi kamu masih di situ....

Continue Reading