dia dengan d kecil

11:42 PM

Tapi kalau kita ngomongin dia, seolah-olah adalah bahwa dia itulah yang sempurna banget sih buat kita! Seolah-olah, bahwa makhluk selain dia itu ya ngga ada di muka bumi. Atau ada, tapi cuma figuran.

Dia yang kita bicarakan adalah dia yang membuat kamu suka. Membuat drama hidupmu lalu ada. Membuat kamu bikin lagu, bikin puisi, bikin novel, bikin cerita fiksi. Membuatmu lalu berstatus di twitter, atau facebook. Membuatmu mencerita kepada semua. Membuatmu lalu menjadi dirimu yang selalu berpikir tentangnya. Seolah-olah, skrip yang ada adalah benar-benar dari dirimu. Seolah-olah dia adalah yang berasal dari dirimu. Siapa dia-mu?

Seolah-olah skrip yang ada adalah benar-benar dari dirimu. Seolah-olah dia adalah yang berasal dari dirimu.

Seolah-olah ketika drama yang kamu ciptakan, adalah kamu yang memang berharap drama itu ada. Adalah bahwa dia berasal dari dirimu, bukan darinya. Adalah dirimulah yang menciptakan dia. Kesadaranmu membentuk dia. Utopiamu membuat dia.

Ketika Imogen Heap berbicara di telepon dengan dia di telemisscomunication, apakah dia-nya bisa sama dengan dia-mu?

Ketika Duta memuja dengan rahasia kepada dia,  apakah dia-nya juga adalah dia-mu?

Ketika Meng berkilah bahwa sadel sepedanya hilang dicuri agar untuk bisa membonceng dia di depan sepedanya, apakah dia-nya juga sama seperti dia yang kamu bonceng?

Ketika Gie menulis tentang dia yang mengasihinya, apakah dia-nya juga dia yang mengasihimu?

Ketika Nick Minaj membicarakan dia yang bokongnya besar, apakah dia-nya juga adalah dia-mu yang berbokong besar? err.. mungkin tidak.

Kalau terdapat tempat bernama Utopia, mungkin juga terdapat dia yang berada dalam Utopiamu, untuk senantiasa membuatmu terus meracik skenario yang bagus tentang hidupmu dan hidupnya yang hanya sekali. 

Bersenang-senanglah dengan dia-mu, setidaknya sampai pada suatu ketika bahwa dia adalah dirinya sendiri yang bukan berada dalam utopiamu. Ketika dia-mu bukan lagi menjadi objek, tetapi menjadi subjek tersendiri yang juga mempunya subjek pikirannya yang lain. Ketika diamu bukan dia.


(another trash in here, sorry)

You Might Also Like

1 comments